Cegah Covid-19, Vaksin Booster Kedua mulai 24 Januari 2023

    Cegah Covid-19, Vaksin Booster Kedua mulai 24 Januari 2023
    vaksinasi Covid-19 booster kedua diberikan dengan interval 6 bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama.

    Jakarta, Dalam upaya percepatan vaksinasi sekaligus meningkatkan proteksi masyarakat dari Covid-19, vaksin booster  kedua atau dosis keempat sudah bisa diberikan kepada orang dewasa dengan usia 18 tahun ke atas.

    Target sasaran vaksin Covid makin diperluas oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/380/2023 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi Kelompok Masyarakat Umum yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Maxi Rein Rondonuwu pada 20 Januari 2023.

    "Berdasarkan rekomendasi Komite Ahli Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dalam surat nomor ITAGI/SR/23/2022 tanggal 24 November 2022 tentang Update Kajian Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster Kedua bagi Masyarakat, disampaikan bahwa vaksinasi Covid-19 dosis booster ke-2 dapat diberikan bagi masyarakat umum, " tulis SE tersebut, dikutip Sabtu (21/1/2023)

    Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyatakan masyarakat bisa memperolehnya di fasilitas kesehatan yang melayani vaksinasi Covid-19. Sampai saat ini, belum ada perubahan aturan atas vaksin program pemerintah tersebut

    "Untuk vaksin gratis masyarakat harus ke fasilitas kesehatan, dan mekanisme pemberian vaksin masih sama seperti SE-nya, " tutur  Nadia, Sabtu (21/1/2023).

    Vaksin yang dapat digunakan untuk booster kedua ini adalah vaksin Covid-19 yang telah mendapat persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta memperhatikan vaksin yang ada.

    Pemberian vaksinasi Covid-19 booster kedua ini diberikan dengan interval 6 bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama.

    Berikut adalah regimen vaksin yang dapat digunakan untuk vaksinasi booster kedua, yaitu:

    1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac
      – AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0, 25 ml
      – Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0, 15 ml
      – Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0, 5 ml
      – Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0, 5 ml
      – Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0, 5 ml
      – Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0, 5 ml
      – Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0, 5 ml
      – Inavac dosis penuh (full dose) atau 0, 5 ml
    2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca
      – Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0, 25 ml
      – Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0, 15 ml
      – AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0, 5 ml
    3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer
      – Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0, 3 ml
      – Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0, 25 ml
      – AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0, 5 ml
    4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna
      – Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0, 25 ml
      – Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0, 15 ml
    5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)
      – Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0, 5 ml
      – Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0, 3 ml
      – Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0, 25 ml
    6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm
      – Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0, 5 ml
      – Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0, 5 ml
    7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax
      – Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0, 5 ml (hy)




     

     

    jakarta
    Heriyoko

    Heriyoko

    Artikel Sebelumnya

    Hari ini Lion Air Terbang Perdana Umrah...

    Artikel Berikutnya

    Modus Mengganti Plat Nomer Menghindari Gage...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami