Sambut MABA, Rektor UMB Berpesan: Tingkatkan Budaya Belajar dan Semangat Resiliensi

    Sambut MABA, Rektor UMB Berpesan: Tingkatkan Budaya Belajar dan Semangat Resiliensi
    Prof. Dr. Andi Adriansyah, M. Eng., Rektor Universitas Mercu Buana dalam acara Pembukaan Perkuliahan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2023/2024

    Jakarta - Budaya belajar dan semangat resiliensi menjadi fondasi penting bagi mahasiswa baru Universitas Mercu Buana dalam rangka membangun pendidikan berkelanjutan. Pesan ini disampaikan Prof. Dr. Andi Adriansyah, M.Eng., Rektor Universitas Mercu Buana dalam acara pembukaan perkuliahan tahun akademik 2023/2024  yang digelar dua hari di kampus Meruya, Jakarta Barat,   belum lama ini.

    Acara ini selain dihadiri ribuan mahasiswa baru, juga dihadiri oleh Kepala Lembaga Layanan Perguruan Tinggi Wilayah III (LLDIKTI 3) Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., para pengurus Yayasan Menara Bhakti, para Wakil Rektor, Dekan Fakultas dan Kepala Bidang Studi di lingkungan Universitas Mercu Buana. Ketua Yayasan Menara Bhakti, Rani Pujiastuti, Dipl. FM., didampingi Rektor Universitas Mercu Buana, secara simbolik menyematkan jaket almamater kepada mahasiwa program pasca sarjana.

    Dalam sambutannya, Prof. Dr. Andi Adriansyah, M.Eng., mengatakan pentingnya memelihara budaya belajar yang merupakan fondasi utama pengalaman kuliah di Universitas Mercu Buana. Dosen-dosen dengan komitmen tinggi akan menjadi mentor yang membimbing mahasiswa dalam menghadapi tantangan akademis dan mencapai potensi penuh dalam diri mereka. “Namun, dalam perjalanan penjelajahan ilmu pengetahuan, resiliensi menjadi kunci penting. Mahasiswa diharapkan dapat merespons perubahan dan tantangan dengan ketahanan dan tekad yang tak tergoyahkan, ” pesan Profesor Peneliti Robot Humanoid ini.

    Rektor berharap mahasiswa baru dapat bersama-sama membangun lingkungan akademik yang kondusif, di mana semangat penjelajahan dan pencarian ilmu pengetahuan terus hidup, memberikan kontribusi berharga bagi masyarakat. Selain itu, pendidikan berkelanjutan juga menjadi fokus penting Universitas Mercu Buana, mengingat perubahan cepat dalam teknologi, ekonomi, dan ilmu pengetahuan. “Pendidikan berkelanjutan adalah investasi berharga untuk masa depan, mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan masa depan dan menjadi agen perubahan positif bagi masyarakat, ” kata Andi.

    Universitas Mercu Buana yang telah meraih Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT) adalah salah satu perguruan tinggi yang berprestasi tinggi di Indonesia. Tahun 2023, lembaga pemeringkatan Webometrics menempatkan Universitas Mercu Buana sebagai universitas swasta terbaik nomor lima di tingkat nasional dan nomor dua di Jakarta.

    Acara ini juga diisi Kuliah Umum yang disampaikan oleh Kepala Lembaga Layanan Perguruan Tinggi Wilayah III (LLDIKTI 3) Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc.. Dalam paparannya Toni mengingatkan bahwa  pendidikan tinggi di Indonesia semakin menunjukkan komitmen yang kuat dalam upaya membangun budaya belajar yang inklusif dan mendorong resiliensi di tengah perubahan lingkungan yang cepat. “Inisiatif terkini yang menonjol dalam perjalanan ini adalah Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan menghadirkan pembelajaran yang lebih inovatif dan inklusif di perguruan tinggi.”

    Selain integrasi teknologi dan pengembangan kompetensi tambahan, kurikulum berbasi isu-isu global dan pengamatan lapangan menjadi elemen penting dalam membangun resiliensi dan pendidikan berkelanjutan. “Dengan fokus pada pengembangan keterampilan kreatif, inovatif, dan jiwa kepemimpinan, pendidikan tinggi di Indonesia siap mempersiapkan generasi yang akan membangun masa depan yang lebih baik, ” kata Toni.

     

     

    Dudi Iman Hartono

    Dudi Iman Hartono

    Artikel Sebelumnya

    Kepala LLDIKTI 3 Beri Kuliah Umum kepada...

    Artikel Berikutnya

    Melalui Pendirian IPTI, Yayasan Menara Bhakti:...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami